Profile : Dewa 19

Profile : Dewa 19

Profile : Dewa 19

Tahun 1986, empat siswa SMPN 16 Surabaya mengibarkan nama Dewa. Dewa adalah akronim keempat personelnya kala itu. Dhani Manaf [Keyboard, Vokal], Erwin Prasetya [Bass], Wawan Juniarso [Drum], dan Andra Junaidi [Gitar].

Wawan memutuskan keluar tahun 1988 dan bergabung dengan Outsider yang antara lain beranggotakan Ari Lasso. Posisi Wawan di Dewa lantas digantikan kakak kelasnya, Salman. Nama Dewa pun berubah menjadi Down Beat, diambil dari nama sebuah majalah jazz terbitan Amerika. Down Beat cukup dikenal terutama setelah berhasil merajai panggung festival.

Begitu nama Slank berkibar impian mereka pun berubah. Wawan Juniarso segera dipanggil kembali untuk menghidupkan Dewa dan Ari Lasso ikut bergabung. Nama Dewa kembali tegak, bedanya kali ini pakai embel – embel 19 semata karena rata – rata usia pemainnya 19 tahun. Sukses dengan album perdana, Wawan hengkang. Erwin dan Ari Lasso pun hengkang karena masalah narkoba di album kelima.

Dewa kemudian menemukan Elfonda alias Once untuk mengisi kekosongan vokal. Dan Tyo Nugros didapuk jadi drummer. Erwin kembali bergabung dengan Dewa dan mundur lagi di album 6 kemudian digantikan oleh Yuke (bassis The Groove).

Tahun 2008 Ahmad Dhani menyatakan Tyo sang drummer telah hengkang dan diganti oleh Agung (add drum Andra & The Backbone).

Personel:
Nama: Dhani Ahmad Prasetyo (Dhani Manaf atau Ahmad Dhani)
Ttl: Surabaya, Jakarta 26 Mei 1972
Posisi: keyboard, vokal
Nama: Andra Junaidi Ramadhan (Andra)
Ttl: 17 Juni 1972
Posisi: gitar
Nama: Elfonda Mekel (Once)
Ttl: Jakarta, Elfonda Mekel
Posisi: vokal
Nama: Yuke Sampurna (Yuke)
Ttl: Bandung, 19 Juni 1968
Posisi: bass
Nama: Agung
Posisi: drum
sumber : music.detikhot.com

0

Profile : Edane

Profile : Edane

Profile : Edane

EdanE adalah potret sebuah grup yang memiliki kematangan bermusik dalam penggarapan album maupun ketika pentas di atas panggung. Pusat pesona grup terutama terletak pada Zahedi Riza Sjahranie alias Eet Sjahranie. Permainan gitar Eet amat atraktif, memukau, dan edan. Beng Beng, gitaris Pas bilang, jika kita ingin menyebut siapa sebenarnya gitaris rock Indonesia, Eet itulah orangnya. EdanE semula dikenal sebagai singkatan dari Eet dan Ecky Lamoh. Terbentuk tahun 1991, Edane terdiri atas Eet Sjahranie (gitar), Ecky Lamoh (vokal), Iwan Xaverius (bas), dan Fajar Satritama (drums).

Setelah ikut mewarnai musik EdanE dalam album pertama The Beast (1992), Ecky cabut. EdanE tak berganti nama. Hari Batara atau lebih dikenal sebagai Ucok, masuk. Tapi kemudian giliran Ucok yang cabut. Posisinya diambil alih oleh Trison, mantan vokalis Roxx. Trison dipilih lewat seleksi ketat yang dilakukan selama dua tahap.
Namun pada pertengahan tahun 2003 lagi-lagi terjadi pergantian vokalis, pada tangal 9 juli 2003 tepatnya Trison mengundurkan diri dari EdanE, banyak cerita simpang siur terhadap pengunduran Trison tapi yang pasti setelah Trison mengundurkan diri akhirnya EdanE mendapatkan ganti vokalis baru ex Razzle Band yaitu Robby yang biasa membawakan lagu-lagu Guns n Roses. Hadirnya penyanyi dengan karakter seperti itu bisa di tebak EdanE akan kembali mengusung musik beraliran hard rock atau yang sejenisnya mereka kelihatannya kembali ingin menonjolkan kemampuan individual masing-masing personilnya di album yang akan datang. Menurut Eet, pergantian vokalis ini terjadi karena di antara personel mulai disadari adanya ketidakseimbangan dalam hal memenuhi tuntutan musik EdanE. "Sebenarnya itu sudah disadari sejak pembuatan album Borneo. Kita sudah memikirkan untuk membuat musik yang lebih luas dari sebelumnya. Konsekuensi dari itu, kita tentunya membutuhkan personel yang bisa memenuhi kapasitas itu," ungkap Eet.

Kendati demikian, lanjut Eet, hubungan antara personel EdanE dengan Ucok tetap baik. Karena Ucok sendiri yang berinisiatif untuk mengundurkan diri. "Malah Ucok juga setuju dengan audisi untuk vokalis baru."

Telah enam album mereka keluarkan The Beast (1992), Jabrik (1994), Borneo (1996), 9299 (1999), 170 Volts (2002), dan Time To Rock (2005). Album 9299 (Aquarius) merupakan kompilasi lagu baru dan lagu lama. Tiga lagu baru adalah Untuk Dunia yang menjadi lagu jago, Dengarkan Aku, dan Rock On. Lagu lama yang masuk antara lain Jabrik, Ikuti dan Borneo yang kaya unsur etnik Dayak. "Lagu-lagu tersebut kami anggap bisa mewakili EdanE," ucap Eet.

Proses penciptaan musik EdanE, tutur Eet dan Fajar, lebih banyak bertolak dari rif-rif yang dimainkan di studio. "Rif-rif itu kemudian berkembang menjadi komposisi dan akhirnya lagu," kata Fajar. Ini sebabnya penggarapan album EdanE selalu lama. Untuk satu album mereka bisa menghabiskan lebih dari seratus shift, jumlah yang cukup banyak (bisa untuk membuat tiga album) bagi grup lain. Namun, menurut Rudra, sound engineer album EdanE, dengan proses semacam itulah musik EdanE sangat kaya akan warna dan detail.

EdanE memainkan musik hard rock. Tapi Eet lebih suka menyebutnya rock saja. Eet juga kerap diidentikkan dengan Eddie Van Halen, gitaris yang mempengaruhinya. Dari sini muncul plesetan EdanE sebenarnya adalah singkatan dari Eet dan Eddie Van Halen. Pengidentikan itu, kata Eet, "membuat saya tersanjung dan kesal. Tersanjung karena Van Halen adalah nama besar. Kesal karena saya ingin menjadi diri saya sendiri, bukan orang lain."

Sejak dirintis tahun 1991, manajemen EdanE sudah berpindah dari tangan ke tangan. Pertama ditangani Ali Akbar, kemudian pindah ke Jimmy Doto, lalu ke Aci, dan pernah ditangani sendiri. Kini manajemen Edane dipegang oleh Heri 'UCOK' Batara dengan Rock On Management nya.

Group EDANE yang dimotori oleh gitaris EET SJAHRANIE menyatakan melepaskan diri dari kontraknya dengan Sony BMG dan menyatakan siap bergabung dengan LOG Management yang dipimpin oleh Log Zhelebour. Hal ini diutarakan EET dan Heri Batara selaku manager EDANE ketika minggu yang lalu menghadap Log untuk mengutarakan keinginannya bergabung dengan Log Music untuk rekaman albumnya dan sekaligus minta Log untuk mengelola management Edane. Log sudah mengenal Eet sejak tahun 1989 pada saat ikut bergabung dengan GOD BLESS dan menelurkan album raksasa ( 1989 ) dan Apa Kabar ( 1997 ). tour raksasa God Bless yang diadakan oleh Log pada tahun 1989 - 1990 dengan sponsor Gudang Garam merupakan konser musik rock terbesar sepanjang sejarah pertunjukan musik di Indonesia yang sulit ditandingi hingga saat ini. semoga EDANE bisa kembali bersinar setelah gabung dengan Log.

http://www.indonesiarockforum.com/index.php/Indonesia-Band/edane-profile

0

Profile : Endank Soekamti

Profile : Endank Soekamti

Profile : Endank Soekamti

Endank Soekamti adalah grup musik (band) asal Yogyakarta yang beranggotakan tiga personel. Grup ini banyak menggunakan idiom punk dalam bermusik, meskipun tidak mengusung ideologinya. Lirik-liriknya terkesan "semaunya", kadang-kadang kasar, dan "nyeleneh", khas humor Yogyakarta. Nama grup musik ini diambil dari nama dua perempuan yang memiliki kesan dalam kehidupan personilnya.[1] Kata "Endank Soekamti" dapat juga dianggap pelesetan dari idiom "enak sekali". Grup ini berdiri pada Januari 2001. Kariernya diawali dari manggung dari satu panggung pertunjukan ke panggung lainnya di seputaran Yogya dan Solo, terutama pada acara-acara mahasiswa. Penggemar grup ini dijuluki "Kamtis".

Personel:

Nama : Ari
Posisi : Drum


Nama : Dori
Posisi : Gitar

Nama : Erik
Posisi : Bas dan Vokal

0

Profile : Padi

Profile : Padi

Profile : Padi

Padi mulai dibentuk di Surabaya, 8 April 1997 dan mulai dikenal masyarakat pada penghujung 1990-an. Warna musiknya dianggap baru dalam dunia musik pop rock Indonesia. Padi sendiri merupakan grup kreativitas seni mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya, yang semula bernama 'Soda', namun kemudian diganti menjadi Padi. Debut album Padi bertajuk Lain Dunia (1999) yang berhasil terjual hingga 800 ribu kopi. Kemudian menyusul album Sesuatu Yang Tertunda (2001) yang juga sukses terjual hingga 1,6 juta kopi. Album berikutnya Save My Soul (2003), dan terakhir albumnya bertitle Padi (2005).

Selain keempat album regular di atas, Padi juga pernah merilis album kompilasi seperti Official Songs World Cup (lagu Work of Heaven, 2002), Album rohani Family Songs Hadad Alwi (Doaku, 2003), Tribute to Ian Antono (Saksi Gitar Tua, 2004), dan album sosial untuk korban Tsunami di Aceh Kita Untuk Mereka (lagu 26 Desember, 2005).

Personel:

Nama : Andy Fadly Arifuddin (Fadly)
Posisi : Vokal


Nama : Ari Sosianto (Ari)
Posisi : Gitar

Nama : Surendro Prasetyo (Yoyo)
Posisi : Drum

Nama : Rindra Risyanto Noor (Rindra)
Posisi : Bass

Nama : Satrio Yodi Wahono (Piyu)
Posisi : Gitar

0